Jumat, 08 Juli 2016

Buku Gambar Oemboel Indonesia


Buku ini berjudul "Gambar Oemboel Indonesia" karya Ibnu Wibi Winarko.
Pada buku inilah anda dapat menemukan data tentang cara produksi gambar umbul, dan siapa mereka yang aktif bermain dalam produksi umbul. Bahkan siapa nama pelukis gambar umbul bisa anda temukan dalam buku yang padat ini.
Buku ini berkisah tentang gambar umbul yang antik-antik seputar tahun 1940 hingga kini.
Judul : Gambar Oemboel Indonesia.
Ditulis oleh Ibnu “Benu” Wibi Winarko
Diterbitkan oleh : Penggemar Toelen Gambar Oemboel pada tahun 2010
Tebal : 136 halaman
Ukuran buku : 24,5 x 17 cm
Harga : Rp 65.000,-

Sejarah Gambar Umbul Di Indonesia

Ada dua dugaan tentang asal usul gambar umbul.
Yang pertama Kartu Rokok Tiruan. Sejak 1870 produsen rokok membuat Cigarette Cards yang disisipkan sebagai bonus di produknya. Produk ini sampai juga ke Indonesia karena kolonialisme. Pada tahun 1920 an kartu rokok tiruan ini mulai diproduksi di Indonesia, meniru gambar Thomas Bear& Son Ltd London, hanya diperkecil ukurannya menjadi 2,3 x 3,5 cm. Pembuatnya bernama Lie Bik Hiang dan teman-temannya, dari Yogyakarta. Tujuannya agar anak-anak bisa mendapat kartu serupa dengan tidak perlu beli produknya.
Dugaan kedua adalah Kemunculan Komik. Pada akhir tahun 1890 an komik pertama muncul didunia yaitu Yellow Kid pada tahun 1896 di Amerika. Hingga tahun 1930 bermunculan komik Flash Gordon, Jungle Jim, Tarzan. Komik Indonesia pertama muncul di harian Sin Po pada hari Sabtu tanggal 2 Agustus 1930, karya Kho Wan Gie. Kemudian pada awal 1931 muncul Put On karya Kho Wan Gie juga.
Dugaan ketiga yaitu Penggabungan antara dugaan “kartu rokok tiruan” dengan “kemunculan komik”. Selanjutnya ada yang membuat kartu rokok tiruan lengkap dengan teks narasi seperti komik. Judul-judulnya adalah Mickey Mouse, Flash Gordon ,Tarzan, King Kong dan lain-lainnya. Sedang yang bertema local adalah : Gareng Petruk, Cerita si Kancil, Djoko Said, Djoko Tingkir, Parta Krama, Rara Mendut dan beberapa serial wayang purwa.

Periode awal munculnya gambar umbul adalah tahun 1940 – 1950.
Ciri khas umbul jaman ini adalah ejaannya yang masih berupa huruf oe untuk menulis huruf u. Umbul jaman ini judulnya : Petroek Gareng Naik Ajoen-Ajoen, Bloemencorso, dan Petroek Dadi Baji. Pada jaman ini juga beredar Foto Umbul Generasi Pertama yaitu Tarzan, King Kong, Kelompok Binatang, dan Bunga,
Umbul seri wayang sangat dominan pada periode ini, ditemukan umbul wayang dengan kertas licin tentang Ramayana dan Mahabarata.
Pada periode ini ditemukan umbul dengan cerita petualangan dan fantasi seperti Tarzan, flash Gordon, Mickey Mouse, Si Kantjil, Oliver Hardy dan Stan Laurel.
Umbul Rara Mendoet, Damarwoelan, Soenan Kalidjogo, dan Soenan Bonang,
Pada tahun inilah muncul umbul yang bagus yaitu seri Memedi (hantu/ setan).
Pada masa inilah Lie Bik Hiang di Jogjakarta , yang memiliki kongsi dagang dibidang teh (The Contact), woor tembakau, pepermunt, dan Hopjes (permen), menyisipkan satu atau dua umbul pada setiap bungkus tehnya. Umbulnya sangat sederhana, hanya dicetak satu warna diatas kertas berwarna merah, hijau atau putih.

Periode tahun 1950 – 1970
Tanda pada periode ini adalah cara menulis tj dan dj untuk huruf c dan j.
Pada awal periode ini tidak banyak umbul dibuat, mungkin karena jaman itu kertas masih sulit berhubung baru saja selesai perang dunia ke 2. Baru menjelang peristiwa G 30 S dan sesudahnya gambar umbul mulai banyak dibuat. Judul seperti Batman, Durango Kid, Kapten Marvel - Perang Didalam Bintang, Flash Gordon, Djangkrik Wesi, Darna, Superman, Pantom – Lawan Gerombolan Monjet Raksaksa, Binatang Raksaksa, dan lain-lain.
Pada era ini muncul umbul cerita silat.: Pedang Pusaka Sakti, 8 Pendekar Sakti, Dragon Inn, Dragon Swamp, The Sword of Sword, Jade Raksa, dan lain-lain.
Periode ini muncul umbul cerita legenda seperti : Robinhood, Alibaba, Aladin dan Hasan, Putri Duyung, Pinokio, Ivan Hoe, Pangeran Valiant, Spartacus, Hercules, Samson dan Delilah, Benhur, Wambi, Bomba, Tarzan dan lain-lainnya.
Umbul wayang purwa pun muncul dalam periode ini.

Periode tahun 1970 – 1980
Pada tanggal 16 Agustus 1972 pemerintah Indonesia menetapkan berlakunya EYD (Ejaan Yang Disempurnakan), sekaligus mengakhiri masa berlakunya Ejaan Soewandi.
Gambar umbul yang beredar pada masa ini masih mirip dengan masa sebelumnya. Judulnya adalah : Pangeran Jack Pembunuh Raksaksa, 8 Pendekar Sakti, Samson and Delilah, Hercules, Ten Comandement seri A, Putri Dujung, Spartacus, Raja Pedang, Ali Baba, Aladin dan Lampu Wasiat.
Terjadi pengembangan dari sebelumnya, umbul yang semula 25 kotak dikembangkan menjadi 50 kotak, seperti : Superman, Prince Valiant, Robin Hood, dan Samson and Delilah.

Periode tahun 1980 - 1990
Tanda bahwa sebuah umbul diterbitkan pada periode ini antara lain adalah penggunaan kertas tebal, dan dicetak pada kedua sisinya. Ukuran kertas mirip dobel kwarto 25,5 x 36,5 cm. Isi kotaknya berjumlah 36.
Pada jaman inilah muncul Foto Umbul generasi kedua. Isinya adalah foto-foto penyanyi cilik yang sedang tenar pada waktu itu seperti Chicha Koeswoyo, Adi Bing Slamet, Ira Maya Sopha, Bobby Sandhora, dan lain-lain.
Penyanyi atau bintang film yang dibuat umbul adalah : Rhoma Irama dan Rita Sugiarto, Ratno Timoer dalam film Sibuta Dari Gua Hantu, pelawak Jalal dan Karjo AC/DC, Benyamin Suaeb, Film Batman, film James Bond dll.
Pada masa inilah muncul gambar umbul Gundala, Sembrani, Maza, Pangeran Mlaar, karya Hasmi. Teguh Santosa membuat umbul Johny Quest, Kelompok Lakon, kisah Mahabharata : Dewi Setyawati, Lahirnya Bhisma, dan Dewi Amba.
Djoni Andrean membuat umbul : Conan, Tarzan, Sang Perusak Melawan Rhodar, Star Wars dan Pendekar-Pendekar Negeri Tayli.
Wid Ns membuat Godam – Roh Setan, Godam – Ramlex, Aquanus, Gurdha dan Deni Manusia Ikan.
Periode ini banyak judul umbul yang berasal dari cerita film di televisi seperti : Boneka Si Unyil, Kum Kum, Man From The Atlantis, Jana of The Jungle, Land of The Giant, ACI (Aku Cinta Indonesia). Film laga layar lebar juga dibuat umbul, seperti : Rambo, Rocky, Carok, Jaka Sembung, Sibuta Kontra Jaka Sembung, dan lain-lainnya.

Periode selanjutnya bisa anda temukan pada bukunya yang berjudul : Gambar Oemboel Indonesia. Ditulis oleh Ibnu “Benu” Wibi Winarko dan diterbitkan oleh : Penggemar Toelen Gambar Oemboel pada tahun 2010
Ukuran buku : 24,5 x 17 cm
Tebal : 136 halaman
Harga : Rp 65.000,-

Buku Gambar Oemboel Wayang

Buku Gambar Oemboel Wajang
Tebal : 112 halaman
Pengarang : Ibnu Wibi Winarko
Penerbit : Oemah Oemboel
Tahun: Mei 2015
Harga : Rp. 50.000,- Belum termasuk ongkos kirim
Buku yang membahas permainan anak kecil tempo doeloe ... wayangan ... atau umbul. Dibahas juga seluk beluk wayang dan gambar-gambar wayang yang terdapat pada reklame atau kemasan produk tempo doeloe.

Buku Gambar Umbul Thong Thong Shot


Seri wayang punakawan


Seri wayang punakawan

Umbul Sunan Bonang

Umbul dengan cerita rakyat

Seri wayang memedi 1

Seri wayang memedi 2

Seri wayang kelompok memedi 3

Seri wayang memedi 3

Seri wayang memedi 4












Buku gambar umbul antik ini berjudul Thong Thong Shot, yaitu nama lain dari wayang Petruk yang mengenakan pakaian kebesaran seorang raja. Tokoh Thong Thong Shot ini amat disukai anak-anak pada tahun 1960 an. Buku tentang umbul djadoel ini ukurannya 21 x 14,5 cm, tebal 144 halaman, penerbit Bentara Budaya Yogyakarta tahun 2010. Buku umbul kuno ini dihiasi banyak gambar umbul hitam putih dan berwarna.
Harga Rp 65.000,- belum ongkir

Sekilas Gambar Umbul

Awal adanya gambar umbul di Indonesia adalah tahun 1939 - 1940 an. Pada saat itu beberapa perusahaan rokok dan kelontong membuat barang umbul isi 20 kotak, berukuran 32 x 25 cm. Isinya cerita wayang seperti Harjuna Kawin atau Partokromo. Umbul ini dibubuhi tulisan : Copyright British American Tobacco (Java) Ltd.
Yang kedua adalah kartu berukuran 10 x 7 cm bergambar tokoh wayang kulit seperti Gatotkaca dsb, pada tahun 1950 an. Dari dua penemuan ini diduga mulai tahun 1950 an lah awal munculnya gambar umbul 30 kotak dan 50 kotak. Thema ceritanya juga mulai bervariasi seperti Hercules, Benhur, Darna, dsb. Hingga tahun 1970 dan 1980 tiba, sampailah masa kejayaan gambar umbul. Perusahaan seperti Gunung Kelud dan Kencana giat mencetak gambar umbul.
Kapan sebuah gambar umbul dibuat ? Tahun sebelum 1950 Petruk Dadi Ratoe misalnya, menggunakan ejaan lama, huruf u ditulis oe. Tahun 1950 - 1972 banyak umbul dibuat, seperti Kapten Atom, Laba-Laba Merah, Marabunta, Bruce Lee, Superman, Pandji Tengkorak, Cleopatra, Jim Brown, Sembrani, Pangeran Diponegoro Seri Lakon, Mahabaratha, Pangeran Mlaar, Godam dan Gundala, Maza, Aquanus, Deni, Sinbad, X-Men, Donald Bebek, Captain Amerika, Spiderman dsb.
Ada yang unik pada saat ini, karena umbul dibuat dengan teknik fotografi, bukan dilukis. Tokoh-tokoh yang dibuat umbul saat itu ialah yang sedang terkenal seperti Achmad Albar, Oma Irama, Ira Mayasopha, Chica Koeswoyo, Adi Bing Slamet, Bruce Lee, dll. Hingga sekarang masih digunakan teknik ini untuk membuat umbul, tokohnya misalnya : Sin Chan, Doraemon, Satria Baja Hitam dsb.
Lukisan pada gambar umbul kuno sangat menarik, karena tokoh-tokohnya unik sekali. Hal ini terlihat pada seri Wayang Memedi. Kreatifitas nenek moyang kita dalam menggambarkan tokoh-tokoh imajiner mereka amat kaya sensasi, campuran humor, horor dan seni rupa .... akhirnya menghasilkan karya yang tak pernah kehilangan pesona sepanjang jaman.


Buku gambar umbul antik ini berjudul Thong Thong Shot, yaitu nama lain dari wayang Petruk yang mengenakan pakaian kebesaran seorang raja. Tokoh Thong Thong Shot ini amat disukai anak-anak pada tahun 1960 an. Buku tentang umbul djadoel ini ukurannya 21 x 14,5 cm, tebal 144 halaman, penerbit Bentara Budaya Yogyakarta tahun 2010. Buku umbul kuno ini dihiasi banyak gambar umbul hitam putih dan berwarna.
Harga Rp 65.000,- belum ongkir